Menjadi IT Developer bukan Sekedar Mimpi
-

Sejak remaja, Abdul Majid memiliki satu impian, yakni bisa membuat aplikasi game sendiri. Hal itu tak lepas dari hobinya menghabiskan waktu senggang di depan komputer untuk bermain game. Role-Playing Games (RPG) dan Massively Multiplayer Online Role Playing Game (MMORPG) adalah dua jenis game yang menjadi favoritnya.
Diluar Kesenangannya bermain game, Abdul Majid sejatinya memiliki ketertarikan kuat pada segala hal yang berhubungan dengan teknologi komputer. Ketertarikan saya didunia programming bermula dari tertarik nya saya dengan film “WHO AM I” yang bercerita tentang sepak terjang seorang hacker alias peretas.
Awalnya saya suka bermain game dan tertarik dengan salah satu film hacker yang berjudul “WHO AM I”, dari situ saya jadi tertarik untuk belajar seputar dunia teknologi, baik pembuatan game ataupun sebagai seorang IT Developer.
Jalan meraih mimpinya mulai terbuka saat dia menuntuk ilmu di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) selepas SMP. Abdul Majid mengisahkan, saat itu dirinya resah lantaran gagal masuk ke SMA negeri di jakarta. Karena tak ingin membebani orang tuanya jika harus bersekolah di SMA swasta, ia akhirnya memutuskan masuk ke PKBM Rumah Belajar YCAB Manggarai. Lokasi Rumah Belajar yang terbilang cukup jauh dari rumahnya tak menyurutkan langkahnya untuk menuntut ilmu kejar paket C (setara SMA) disana.
Di Rumah Belajar YCAB Manggarai ini Abdul Majid mengikuti kursus komputer. Setamat dari PKBM pada 2020, anak pertama dari empat bersaudara ini kemudian mengikuti seleksi untuk mendapat beasiswa program Introduction to Programming, kerja sama antara YCAB dan sekolah pemrograman komputer Hacktiv8.
Setelah berhasil lulus seleksi bersama 11 peserta lainnya, selama 3 bulan Abdul Majid mengikuti program tersebut. “Materinya seputar bahasa pemrograman Javascript, dasar dasar fundamental menjadi seorang programmer, dan juga belajar membuat program sederhana.” katanya. Selama mengikuti program ini, Abdul Majid semakin tertantang untuk terus mendalami pemrograman komputer. Beruntung, Kesempatan tersebut kembali datang.
Mendapatkan Beasiswa Lanjutan
Selang sebulan setelah program pertama selesai, YCAB kembali menawarkan program beasiswa lanjutan untuk mengikuti Full Stack Javascript (FSJS) Bootcamp Hacktiv8. Selama 4 bulan, Abdul Majid mengikuti program tersebut secara daring mengingat saat itu pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, Pembelajaran berlangsung intensif mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore.
Tak sekedar belajar menjadi developer, belajar Javascript, coding dan membuat website, selama mengikuti bootcamp Abdul Majid juga belajar bekerja sama dengan tim, management waktu, hingga kepemimpinan. Selain itu, dirinya mendapat edukasi bagaimana menghadapi tekanan pekerjaan, berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja, termasuk bagaimana memecahkan masalah sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja.
“Kami diajari bagaimana membuat final project berupa aplikasi web atau mobile untuk portfolio, dilatih membuat CV, cara menghadapi interview, hingga konsultasi seputar pekerjaan.”
Terjun ke Dunia Kerja
Dengan bekal ilmu tersebut, Abdul Majid akhirnya diterima bekerja sebagai seorang Front End Developer di PT. Asian Sigma Technology. Setahun kemudian dia bergabung ke perusahaan PT. Kebun Technology Indonesia sebagai Information Technology (IT Engineer). Client kedua perusahaan itu kebanyakan adalah perusahaan – perusahaan Jepang.
“Sebagai Fresh Graduate saya berusaha bekerja profesional seperti yang saya pelajari semasa mengikuti bootcamp,”
Ia mengaku kerap merasa tidak percaya diri semasa awal kerja. Apalagi sebagaian besar karyawan di perusahaan itu lulusan sarjana. Terjun ke dunia kerja juga menyadarkannya bahwa seorang developer profesional dituntut untuk mandiri dalam bekerja.
Fokus Kuliah
Pada 2023, Abdul Majid memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan studi di Universitas Pamulang, Ciputat, Tangerang Selatan.Program studi yang diambil adalah Teknik Informatika. namun, di sela-sela kesibukannya kuliah, Abdul Majid masih sesekali mengambil pekerjaan Freelancer sebagai Front End Developer.
“Saya pernah ikut membantu mengerjakan project-project pemerintah, seperti Bapenda (Badan Pendapatan Daerah),”
Menilik ke masa beberapa tahun ke belakang, Abdul Majid pun bersyukur pilihannya untuk belajar di Rumah Belajar YCAB Manggarai adalah keputusan yang tepat. Sebab, dari sanalah dia akhirnya bisa berada di posisi seperti sekarang ini, menjadi IT Developer Profesional.
Menuntut ilmu di Rumah Belajar YCAB Manggarai membuka jalan Abdul Majid untuk meraih mimpinya menjadi seorang IT Developer profesional.